al-ibar.net – Kita sebagai manusia pasti pernah bersalah. Kita memiliki banyak dosa yang tak terhitung. Bahkan, bisa jadi setiap hari kita melakukan dosa kepada Allah swt.. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk meminta ampun kepada Allah. Hal ini bisa dengan membaca istighfar. Terlebih membaca Sayidul Istighfar. Dalam banyak keterangan, Sayidul Istighfar memiliki keutamaan yang luar biasa.
Istighfar bagi kita seperti mencuci baju ketika kotor, atau seperti mandi ketika badan kita bau. Bisa dibayangkan betapa baunya jika baju kita tidak pernah dicuci atau kita tidak pernah mandi. Bisa juga dibayangkan betapa banyaknya dosa jika kita tidak rajin beristighfar. Lalu, apakah ada lafal istighfar tertentu yang diajarkan oleh Rasulullah untuk kita baca?
Lafal dan Arti Sayidul Istighafar
Sebenarnya, memohon ampun kepada Allah SWT tidak harus dengan lafal tertentu. Kita memohon maaf kepada Allah SWT dengan bahasa apa saja itu boleh. Akan tetapi, dengan istighfar yang diajarkan oleh Rasulullah SAW itu lebih baik dan memiliki keutamaan tersendiri.
Misalnya, membaca doa Sayidul Istighfar. Keutamaannya luar biasa. sebagaimana yang diungkapkan oleh baginda Rasulullah SAW. Adapun lafal Sayidul Istighfar sebagaimana berikut:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
“Ya Allah SWT, Engkau Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau menciptakanku dan aku hamba-Mu dan aku atas janji-Mu (menepati janji tepat waktu) dan janji-Mu (meyakini janji Allah SWT yang berupa akhirat) semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat yang Engkau berikan kepadaku. Dan aku mengaku kepada-Mu dengan dosaku. Maka, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Keutamaan Membaca Doa Sayidul Istighfar
Keutamaan membaca doa Sayidul Istighfar sangat besar sekali. Orang yang istikamah membaca Sayidul Istighfar akan dimasukkan ke dalam surga. Sebagaimana sabda Rasulullah SWT:
وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Barang siapa yang membacanya pada siang hari dengan hati ikhlas dan mempercayai pahalanya, lalu dia meninggal sebelum sore, maka dia termasuk ahli surga. Dan barang siapa yang membacanya pada malam hari dengan hati ikhlas dan mempercayai pahalanya, lalu dia meninggal sebelum subuh, dia akan masuk surga.” (HR. al-Bukhari)
Hadis ini menjelaskan, orang yang membaca Sayidul Istighfar di siang hari, lalu dia meninggal di hari itu, maka dia akan masuk surga. Orang yang membaca doa Sayidul Istighfar di malam hari, lalu dia meninggal di malam itu, maka dia akan masuk surga.
Begitulah keutamaan membaca doa Sayidul Istighfar. Namun, menurut Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fath al-Bari, hal itu bisa diperoleh jika orang yang membacanya ikhlas dan percaya pada pahalanya.
Rahasia di Balik Nama Sayidul Istighfar (Raja Istighfar)
Lalu, kenapa istighfar ini disebut dengan Sayidul Istighfar, rajanya Istighfar atau Istighfar terbaik? Sayid memiliki makna tuan. Dalam kitab Fath al-Bari disebutkan arti “Sayid” adalah pemimpin atau raja yang menjadi tujuan orang-orang untuk keperluan mereka. Jadi, Sayidul Istighfar bisa diartikan rajanya istighfar. Pemimpinnya istighfar.
Menurut Imam at-Thibi, Sayidul Istighfar diberi nama Sayidul Istighfar karena di dalamnya mengandung banyak makna tobat. Sedang menurut Ibnu Abi Hamzah, doa Sayidul Istighfar disebut Sayidul Istighfar karena mengandung keindahan makna dan lafal. Kata beliau, dalam Sayidul Istighfar ini mengandung beberapa hal beriku:
1. Mengakui Allah SWT yang Maha Esa sebagai Tuhan kita.
2. Mengakui Allah SWT sebagai Pencipta.
3. Mengakui janji yang telah Allah SWT ambil dari kita (Allah SWT percayakan kepada kita).
4. Mengharap janji yang telah Allah SWT janjikan kepada kita.
5. Memohon perlindungan dari keburukan yang telah kita perbuat.
6. Menyandarkan atau mengakui bahwa nikmat yang kita rasakan adalah dari Allah SWT.
7. Menyandarkan dosa yang kita perbuat kepada kita sendiri.
8. Menginginkan ampunan dari Allah SWT.
9. Mengakui bahwa tidak ada satu pun yang bisa menghapus dosa kecuali Allah SWT.
Semua yang dikandung oleh doa Sayidul Istighfar ini adalah bentuk dari penggabungan antara syariat dan hakikat. Sebagaimana yang kita tahu, syariat dan hakikat harus kita jalankan bersama-sama.
Keutamaan Membaca Istighfar Secara Umum
Sebagaimana penulis sebutkan di atas, memohon ampun boleh dengan lafal dan bahasa apa saja. Nah, ternyata membaca istighfar secara umum memang juga memiliki keutamaan yang luar biasa. Istighfar bisa melapangkan hati, tercapainya keinginan, serta lapangnya rezeki.
Ada sebuah kisah: Suatu ketika, ada seseorang datang kepada Syekh Hasan Al-Bashri. Dia mengadu bahwa paceklik sedang melanda. Maka, Syekh Hasan Al-Bashri menyuruhnya beristighfar.
Di lain waktu ada orang datang lagi. Dia mengadu bahwa kebunnya sedang mengering. Syekh Hasan al-Bashri menyuruhnya membaca istighfar. Di lain waktu lagi ada orang datang. Dia mengadu sudah lama menikah tapi belum dikaruniai anak. Syekh Hasan al-Bashari menyuruhnya beristighfar.
Itulah keutamaan membaca doa Sayidul Istighfar dan istighfar secara umum. Semoga kita istikamah membaca istighfar kepada Allah SWT.