Milenial

Multimedia sebagai Sarana Dakwah Virtual di Era Digital

...

al-Ibar.net – Pada saat ini, masyarakat tidak dapat lepas dari tekhnologi internet, sehingga internet sangat diperlukan dalam mendukung aktivitas belajar maupun sosial. Hanya dengan mengetik kata kunci pada search engine maka milyaran informasi akan muncul sesuai dengan kata kunci tersebut.

Dilansir dari www.e-marketer.com, penggunaan internet oleh anak muda semakin banyak dari hari ke hari. Data menunjukkan, Indonesia berada di peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pengguna internet. Pada tahun 2017, e-Marketer memperkirakan netter Indonesia bakal mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang di peringkat ke-5.

Melihat hal ini, tentu saja ada nilai positif dan negatif yang perlu dipahami betul. Dampak positif bagi pelajar yang hobi tulis menulis atau bercerita, tentu saja dapat mempublikasikannya lewat meme, blog, vlog dan lain-lain. Namun demikian, etika dan aturannya juga harus diperhatikan betul agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Interaksi di media sosial menjadi andalan mereka dibandingkan dengan komunikasi konvensional. Mereka sangat peduli dengan identitas dan eksistensi yang hendak dibangun. Hal ini diekspresikan secara terbuka di dunia maya. Mereka lebih menyukai tantangan dan membenci rutinitas. Tidak suka menunggu dan didikte, tetapi lebih memilih belajar dengan menggunakan teknologi multimedia.

Perlu upaya dan kreativitas dalam merancang layanan komunikasi spiritual, pembangunan karakter dan moralitas remaja agar tidak ada gap (kesenjangan). Ini perlu agar anak dan remaja tidak menjadi tong sampah perkembangan global dalam dunia digital, yang mengantarkan anak dan remaja kehilangan karakter dan nasionalismenya, bahkan kehilangan religiusitas dengan penyimpangan-penyimpangan yang ada.

Oleh karena itu, dakwah virtual bisa menjadi solusi dalam ajang menyerukan nilai-nilai religi. Dakwah virtual adalah dakwah lewat multimedia seperti internet dan lainnya, dengan menggunakan multimedia sebagai sarana dakwah kepada masyarakat. Lewat vlog misalnya, kita bisa menyampaikan pesan dakwah dari satu tempat namun bisa di baca oleh seluruh masyarakat. Blog juga menjadikan nuansa dakwah bervariasi dan menghindari kejenuhan.

Tentang pentingnya dakwah ini, Allah SWT berfirman:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah SWT, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri.” (QS. Fushshilat: 33).

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)

Dari ayat tersebut dapat diambil pemahaman bahwa metode dakwah itu meliputi hikmah, mau’izhah hasanah, dan diskusi dengan cara yang baik. Menurut Imam al-Syaukani, hikmah adalah ucapan-ucapan yang tepat dan benar, atau argumen-argumen yang kuat dan meyakinkan menurut penafsiran yang lain.

Mau’idhah hasanah sendiri adalah ucapan yang berisi nasihat-nasihat baik di mana ia dapat bermanfaat bagi orang yang mendengarkannya. Menurut penafsiran, mau’izhah hasanah adalah argument-argumen yang memuaskan sehingga pihak yang mendengarkan dapat membenarkan apa yang disampaikan oleh pembawa argumen itu. Sedangkan diskusi dengan cara yang baik adalah berdiskusi dengan cara yang paling baik dari cara-cara berdiskusi yang ada.

Yusuf al-Qardhawi menyimpulkan, dakwah adalah ajakan kepada agama Allah SWT, mengikuti petunjuk-Nya dalam beribadah, meminta pertolongan dengan ketaatan, melepaskan diri dari semua thagut (menaati selain Allah SWT), membenarkan apa yang dibenarkan Allah SWT, memandang batil apa yang dipandang batil oleh Allah SWT, amar ma’ruf nahi munkar dan jihad di jalan Allah SWT. Ringkasnya, dakwah adalah ajakan murni paripurna kepada Islam, tidak tercemar dan tidak
pula terbagi.

Jamaluddin Kafie berpendapat, dakwah adalah suatu sistem kegiatan seseorang, sekelompok, atau segolongan umat Islam sebagai aktualisasi imaniah yang dimanifestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan dan doa yang disampaikan dengan ikhlas. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode, sistem dan teknik tertentu agar menyentuh qalbu dan fitrah seseorang supaya dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk mencapai suatu tujuan.

Islam sendiri adalah agama dakwah yang berisi petunjuk agar manusia secara individual menjadi manusia yang beradab, berkualitas dan selalu berbuat baik sehingga mampu membangun peradaban yang maju dan bertatanan kehidupan yang adil.

Intinya, melalui dakwah virtual di era digital ini, masyarakat akan lebih mudah dan kreatif dalam menyampaikan pesan-pesan agama Islam dengan inovatif, serta mampu mempengaruhi masyarakat agar berada pada tatanan moral yang lebih baik.

Nurul Makrifah

Dosen STIT Al-Ibrohimy Galis Bangkalan

Kontributor

al-ibar.net dikelola oleh para penulis dan kreator yang butuh dukungan dari sahabat-sahabat. Yuk bantu al-ibar.net agar istikamah melahirkan karya yang mengedukasi dan berkualitas. Atas partisipasinya, kami ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.

Transfer donasi ke:

Bank Jatim
No Rek: 1282095285
A.n Yayasan Harakah Annajah Surabaya

Konfirmasi ke alibardotnet@gmail.com